Plafon atau atap rumah merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan saat membangun rumah. Sebab, plafon merupakan penutup struktur rangka atau bangunan.
Di sisi lain, plafon berfungsi untuk menjaga kondisi suhu ruangan dari cuaca panas dan dingin agar tidak masuk ke dalam rumah. Ketinggian plafon juga menjadi salah satu cara untuk mengatasi udara panas di dalam rumah pada berbagai jenis rumah.
Material plafon juga penting untuk dipertimbangkan karena setiap material mempunyai spesifikasi yang berbeda dan juga kekuatan serta ketahanannya. Umumnya material plafon saat ini seperti kayu, gypsum, dan lainnya.
Nah, untuk pemasangan plafon ada dua macam yaitu drop ceiling dan flat ceiling. Berikut ini merupakan perbedaan dari plafon drop ceiling dengan plafon flat ceiling.
– Plafon Drop Ceiling
Plafon drop ceiling merupakan teknik pemasangan plafon dimana model pemasangannya cenderung ke atas. Model plafon ini cocok untuk diterapkan pada hunian yang minimalis agar tampilan ruangannya menjadi lebih luas.
Supaya tampilan lebih menarik, Anda bisa menambahkan dekorasi seperti lampu gantung atau lampu LED di selasar plafon yang lebih rendah agar menghasilkan cahaya yang lembut.
– Plafon Flat Ceiling
Plafon flat ceiling adalah model plafon yang sering digunakan karena pemasangannya mudah dan hemat. Plafon flat ceiling merupakan plafon yang disusun secara rata atau sejajar tanpa adanya variasi.
Plafon jenis ini terbuat dari bahan gypsum atau papan triplek yang dibuat datar sehingga memberikan kesan minimalis modern. Desain plafon ini memang tampak sederhana, namun bisa ditambahkan dekorasi lampu gantung atau lampu dinding dan pajangan yang menarik sehingga plafon sederhana dapat menyeimbangkan ruangan.
Itulah perbedaan plafon drop ceiling dengan plafon flat ceiling. Semoga bermanfaat!
sumber: https://www.detik.com/properti/tips-dan-panduan/d-6881615/ini-bedanya-plafon-drop-ceiling-dengan-plafon-flat-ceiling.